Ide Bisnis

Kreatifitas Pengerajin Ban Bekas di Jalan Karet Pabean

Minggu, 13 Desember 2009

Surabaya - Kreatifitas Pengerajin Ban Bekas di Jalan Karet Pabean - Barang bekas kadangkala hanya berakhir di tempat pembuangan sampah. Namun di tangan orang kreatif, barang bekas tersebut bisa dijadikan suatu kreasi, bahkan bernilai jual tinggi.

Seperti yang dilakukan pengrajin tempat sampah yang memanfaatkan ban bekas di Jalan Karet, Pabean Cantikan ini. Dengan keahlian dan perkakas yang sederhana, selain bisa disulap menjadi tempat sampah, ban bekas bisa dibentuk menjadi ember dan perkakas onderdil mobil.

"Pada awalnya saya juga tidak bisa. Bapak yang ngajari saya sampai bisa," ujar salah satu pemilik usaha ban bekas, Taufik kepada detiksurabaya.com, Senin (14/12/2009).

Untuk mendapatkan bahan baku ban bekas, Taufik mengaku mendapat pasokan dari beberapa pabrik yang sudah menjadi langganannya. Tetapi pasokan itu tidak bisa dipastikan waktunya. Kadangkala jika pasokan telat, terpaksa Taufik tak memproduksi tempat sampah. Hampir semua ban kendaraan bisa digunakan. Tetapi khusus untuk membuat tempat sampah, diperlukan ban dengan ukuran 900 - 1.100 inci.

"Satu ban kami membelinya seharga 10 - 15 ribu," tambah Taufik.

Hal senada dikatakan pengrajin ban bekas yang lain, Kolin (30). Yang berbeda dengan Taufik adalah Kolin hanya membuat perkakas onderdil mobil seperti karet kincir, karet kipas, dudukan pangkon dan lain-lain. Jadi hampir semua ban kendaraan bisa digunakan. Dan dalam produksi ini tidak ada yang terbuang percuma.

"Sisa karet ban yang tak terpakai bisa dijual lagi untuk pembakaran batu bata di Pasuruan. Per kilonya Rp 3 ribu," ujar Kolin.

Untuk harga jual tempat sampah, Taufik mematoknya dengan harga Rp 35 ribu. Jika membeli banyak, lebih dari 15 buah, harga akan didiskon menjadi Rp 30 ribu per buahnya. Jalan karet sendiri mungkin memperoleh namanya dari banyaknya pengrajin ban bekas di jalan yang dulunya bernama Jalan Petjinan Kulon. (iwd/fat) (detiksurabaya)

Info Bisnis Jatim Lainnya